Profil Singkat
Sebagai informasi, Simon Tahamata memiliki nama lengkap Simon Melkianus Tahamata dan berdarah Maluku. Ia lahir di Vught, Belanda, pada 26 Mei 1956. Berdasarkan data dari laman transfermarkt.com (23 Mei 2025), Simon pernah membela Timnas Belanda pada periode 1979 hingga 1986.
Menariknya, Simon Tahamata menjalani debutnya untuk Timnas Belanda pada 22 Mei 1979 dalam laga ulang tahun FIFA ke-75 melawan Argentina di Bern, Swiss. Dari 22 penampilannya bersama tim nasional, ia mencetak dua gol dan dikenal sebagai pemain sayap (winger) yang lincah.
Di level klub, Simon memulai kariernya bersama TSV Theole (1967–1971), sebelum bergabung ke tim junior Ajax dan promosi ke tim utama pada musim 1975-1976. Debutnya di tim utama Ajax terjadi saat kemenangan telak 7-0 atas Utrecht pada 24 Oktober 1976.
Selama membela Ajax, Simon tampil dalam 149 pertandingan, mencetak 17 gol dan 33 assist. Ia turut mempersembahkan tiga gelar Liga Belanda (1976/1977, 1978/1979, 1979/1980), satu Piala KNVB (1978/1979), dan mencapai semifinal Piala Eropa I pada musim 1979–1980.
Kemudian, pada 14 Juli 1980, Simon bergabung dengan klub Belgia, Standard Liege. Di sana, ia sukses meraih dua gelar Liga Belgia (1981/1982, 1982/1983) dan satu Piala Belgia (1981). Ia juga membawa tim mencapai final Piala Eropa II musim 1981–1982.
Setelah itu, pada 1984, Simon kembali ke Belanda untuk bermain bersama Feyenoord. Ia kemudian melanjutkan karier di Belgia bersama Beerschot dan Germinal Ekeren hingga pensiun pada 1996. Salah satu pencapaiannya adalah membawa Germinal ke final Piala Belgia 1994–1995.
Seusai pensiun, Simon tak meninggalkan dunia sepak bola. Ia meniti karier sebagai pelatih pemain muda di Ajax Amsterdam, Standard Liege, Beerschot, dan klub asal Arab Saudi, Al Ahli. Selain itu, sejak 2015, ia juga menjalankan akademinya sendiri bernama Simon Tahamata Soccer Academy.
BACA JUGA:Â Banyak yang Tak Percaya, Tapi Inilah MVP NBA Musim Ini
Dengan bergabungnya Simon Tahamata sebagai Kepala Pemandu Bakat, PSSI berharap dapat membangun sistem pembinaan pemain muda yang lebih profesional. Langkah ini merupakan bagian dari visi jangka panjang untuk membawa Timnas Indonesia tampil di ajang bergengsi seperti Piala Dunia 2026 dan seterusnya.












