RUANGBICARA.co.id, Jakarta – Pasca pengumuman reshuffle kabinet yang berujung pada pencopotan Budi Arie Setiadi dari jabatan Menteri Koperasi pada Senin (8/9/2025), warganet kembali ramai menyoroti rekam jejaknya.
Kali ini, tuntutan agar Kapolri mengusut dugaan keterlibatan Budi Arie dalam kasus judi online (judol) yang menyeret oknum di Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) menjadi sorotan utama.
BACA JUGA: Mahfud MD Bakal Balik Jadi Menko Polkam Gantikan Budi Gunawan?
Sebetulnya, isu ini bukan hal baru. Pada November 2024, akun X @PartaiSocmed sempat melontarkan desakan agar kepolisian turun tangan. “Kami meminta Polri untuk memeriksa mantan Menkominfo Budi Arie dalam kasus judi online di Komdigi (Kominfo),” tulis akun tersebut kala itu.
Selain di media sosial, desakan serupa juga muncul di berbagai kanal berita. Banyak warganet menilai kepolisian perlu menyelidiki lebih dalam dugaan keterlibatan Budi Arie, apalagi setelah penangkapan pegawai Komdigi yang diduga melindungi situs judi online.
Menanggapi dinamika tersebut, Senior Analyst Drone Emprit, Yan Kurniawan, menyebut bahwa reaksi publik atas pencopotan Budi Arie terbilang beragam. Menurutnya, ada pihak yang kecewa karena Sri Mulyani ikut lengser, tetapi tidak sedikit yang justru bersuka cita karena Budi Arie tidak lagi menjabat.
“Respons publik ada yang sedih, dalam hal ini karena bu Sri Mulyani lengser, tapi ada juga yang senang karena pak Budi Arie tak menjabat lagi. Kalau bahasa netizen, yang senang kebanyakan masih sekolam atau bisa dibilang sirkel orang-orang presiden,” jelas Yan dalam talkshow televisi, Selasa (9/9/2025).
Lebih lanjut, Yan menegaskan bahwa meskipun hingga kini belum ada penetapan status hukum, opini publik di media sosial tetap mengaitkan Budi Arie dengan kasus judi online.