Beberapa kondisi yang bisa memicu hipertensi sekunder antara lain adalah obstruktif sleep apnea (OSA), masalah ginjal, tumor kelenjar adrenal, hingga konsumsi obat-obatan tertentu.
Faktor Risiko yang Harus Diwaspadai
Seiring bertambahnya usia, risiko terkena hipertensi juga meningkat. Usia di atas 65 tahun, konsumsi garam berlebihan, obesitas, dan kurangnya aktivitas fisik adalah beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko ini.
Selain itu, kebiasaan merokok, konsumsi alkohol, dan stres juga berkontribusi pada peningkatan tekanan darah. Perlu diingat, gaya hidup yang tidak sehat dapat memperparah kondisi ini, bahkan pada usia muda. Oleh karena itu, penting untuk menjaga pola hidup sehat dan aktif secara fisik untuk menurunkan risiko hipertensi.
Gejala yang Harus Diwaspadai
Orang yang menderita hipertensi biasanya akan merasakan gejala seperti sakit kepala, mimisan, masalah penglihatan, nyeri dada, hingga sesak napas. Pada kasus yang lebih parah, gejala dapat meliputi kelelahan, mual, muntah, kebingungan, hingga adanya darah dalam urine.
Penting untuk segera memeriksakan diri jika gejala-gejala ini muncul, karena hipertensi yang tidak tertangani bisa berakibat fatal.
Namun, kamu tidak perlu khawatir, karena hipertensi dapat dikelola dan bahkan dicegah. Mengubah pola hidup menjadi lebih sehat, seperti mengatur pola makan, rutin berolahraga, dan memastikan asupan gizi yang cukup adalah langkah-langkah yang bisa dilakukan.
BACA JUGA:Â Simak! Cara Tes Kesehatan Mental yang Baik dan Benar
Jangan lupa juga untuk mengonsumsi suplemen atau vitamin sesuai kebutuhan tubuh, dan rutin memeriksa tekanan darahmu. Dengan langkah-langkah ini, kamu bisa menurunkan risiko terkena hipertensi dan menjaga kesehatan tubuh secara optimal.






