Wadah kolaborasi
Sementara itu, Direktur Jenderal Pendidikan Islam Amien Suyitno menyampaikan bahwa gerakan wakaf ini dirancang sebagai wadah kolaborasi antara pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat luas. Menurutnya, wakaf pendidikan akan diarahkan pada pembangunan sarana prasarana, peningkatan kualitas SDM, serta pemberdayaan riset dan inovasi di lingkungan pendidikan Islam.
“Potensi zakat sangat besar di pendidikan Islam. Ada banyak waqif, mulai dari peserta didik, tenaga pendidik, hingga non-tenaga pendidik. Selain itu, terdapat 14 kampus PTKIN dengan program studi manajemen zakat dan wakaf. Semua ini akan sangat membantu keberhasilan program wakaf untuk umat,” jelas Suyitno.
Tak hanya itu, Suyitno menambahkan bahwa gerakan ini juga merupakan tindak lanjut dari Instruksi Presiden RI No. 8 Tahun 2025 yang menekankan optimalisasi peran badan pengumpul dana umat. Tujuannya, mendukung program pemerintah dalam pengentasan kemiskinan dan penghapusan kemiskinan ekstrem di Indonesia.
Acara peluncuran turut dihadiri Sekretaris Jenderal Kementerian Agama sekaligus Ketua Badan Wakaf Indonesia (BWI), Kamaruddin Amin, serta jajaran pimpinan unit eselon I Kemenag dan para rektor PTKIN dari seluruh Indonesia. Kehadiran mereka menjadi bentuk dukungan kolektif terhadap gerakan wakaf pendidikan yang diharapkan bisa menjadi gerakan nasional.
BACA JUGA: Kemenag Mulai Cek Kesehatan Gratis di Sekolah, Targetkan 12,5 Juta Siswa Lintas Agama
Sebagai simbolisasi, sejumlah tokoh masyarakat dan lembaga mitra menyerahkan wakaf dengan cara melakukan scan barcode yang telah disiapkan panitia. Acara kemudian ditutup dengan doa bersama agar gerakan wakaf pendidikan Islam benar-benar memberikan manfaat nyata bagi generasi muda dan masa depan bangsa.