Unggahan itu mengundang ribuan doa dan simpati dari masyarakat yang ikut merasakan kehilangan.
Kepergian Marojahan Sintong Sijabat meninggalkan duka, namun juga warisan nilai yang tak ternilai. Ia adalah ayah yang menanamkan iman, kasih, dan ketulusan tiga hal yang kini hidup dalam diri Jerome dan saudaranya.
Sikap rendah hati, semangat pelayanan, serta kecintaan pada ilmu menjadi jejak nyata dari sosok ayah yang sederhana namun berpengaruh besar. Jerome, dalam banyak wawancaranya, kerap menegaskan bahwa keberhasilannya bukan semata hasil kerja keras pribadi, melainkan buah dari doa dan didikan orang tuanya.
Kepergian ayah Jerome Polin menjadi pengingat bahwa di balik setiap keberhasilan, ada sosok orang tua yang berjuang tanpa pamrih. Ada cinta yang tidak selalu ditunjukkan lewat kata-kata, tetapi hidup dalam tindakan kecil yang penuh makna.
Kini, meski raga sang ayah telah tiada, nilai-nilainya tetap hidup dalam karya, perilaku, dan senyum Jerome yang selalu menginspirasi banyak orang. Sebuah warisan cinta yang tak akan padam karena kasih ayah, seperti doa, akan selalu abadi meski telah berpulang.












