Sebagai bentuk sanksi internal, EVOS memberikan hukuman berat kepada Depezett berupa:
- Pemotongan gaji selama enam bulan.
- Larangan meninggalkan Gaming House kecuali untuk keperluan keluarga atau darurat.
- Larangan menggunakan media sosial, dengan pengawasan dari manajer tim.
- Tidak mendapatkan kenaikan gaji selama masa sanksi.
- Hadiah dari turnamen ditahan hingga masa sanksi berakhir.
Meski terkena sanksi berat, Depezett tetap akan bermain dalam turnamen ESL Snapdragon Pro Series (SPS) APAC Season 6. Hal ini dikarenakan perubahan roster sudah tidak memungkinkan.
Bos EVOS Esports, yang akrab disapa Oner, menegaskan bahwa konsekuensi yang diberikan sudah sangat keras.
“Kami harap kejadian ini menjadi pembelajaran bagi semua pihak. Terima kasih juga kepada @sechaars_ yang berani speak up dan membantu dalam investigasi,” ujarnya.
BACA JUGA: Dukung Mobile Legends, VIP Voucher Bagikan Poin Voucher di ABC Esport Tour 2024
Oner juga mengajak komunitas esports untuk tidak menormalisasi tindakan tidak terpuji seperti ini serta memberikan dukungan kepada korban.
“Cae adalah wanita pemberani dan hebat! Mohon dukungan untuk EVOS Holy di ESL dan sampai jumpa di PARADE1 tanggal 1 Februari nanti!” tutupnya.