RUANGBICARA.co.id, Pati – Aksi unjuk rasa menuntut pelengseran Bupati Pati, Sudewo, pada Rabu (13/8/2025) berakhir ricuh hingga memakan korban jiwa. Akibat insiden ini, dua orang dilaporkan meninggal dunia, puluhan lainnya mengalami luka-luka, dan belasan provokator diamankan pihak kepolisian.
Untuk memahami kejadian secara utuh, berikut 10 fakta lengkap yang dikutip dari berbagai sumber.
1. Demo dimulai
Sejak pagi, ribuan warga dari Aliansi Masyarakat Pati Bersatu sudah berkumpul di depan Kantor Bupati Pati. Pada kesempatan itu, massa menyuarakan tuntutan agar Bupati Sudewo segera mengundurkan diri.
“Massa menuntut Bupati Sudewo mengundurkan diri,” menurut laporan wartawan di lapangan.
2. Situasi memanas
Awalnya aksi berlangsung kondusif. Namun, menjelang siang hari, massa mulai bertindak anarkis.
“Menjelang siang hari, muncul kelompok lain yang bersifat anarkistis… sehingga merusak suasana aksi unjuk rasa yang damai,” ujar Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto.
3. Kerusakan fasilitas publik
Kericuhan membuat sejumlah fasilitas publik rusak. Antara lain, kaca kantor bupati pecah, lobi DPRD mengalami kerusakan, pot bunga hancur, dan coretan memenuhi dinding.
“Botol air mineral menumpuk di halaman kantor Bupati Pati imbas lemparan massa,” menurut pantauan wartawan.
4. Temui menemui massa
Di tengah situasi memanas, Bupati Sudewo keluar dari mobil taktis polisi untuk menyapa massa. Sayangnya, upaya tersebut disambut lemparan botol plastik dan sandal.
“Sejumlah demonstran malah melemparinya menggunakan botol plastik hingga sandal,” kata saksi mata di lokasi.
5. Dua korban jiwa
Tragisnya, dua warga berinisial S dan Z meninggal dunia akibat bentrokan tersebut.
“Bahwa ada dua korban jiwa dalam kejadian ini. Atas nama S dan Z,” kata Anggota DPRD Pati, Teguh Bandang Waluyo.