Tolak Tunjangan Fantastis, DPRD Banten Digeruduk Mahasiswa

RUANGBICARA.co.id, Serang – Suasana depan Gedung DPRD Provinsi Banten mendadak ramai pada Rabu (24/9/2025) siang.

Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Pemuda dan Mahasiswa Bersatu turun ke jalan dengan membawa spanduk dan poster. Mereka berasal dari Ikatan Mahasiswa Lebak (IMALA) dan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Kabupaten Lebak.

Aksi ini digelar secara damai, namun penuh semangat. Para mahasiswa menuntut transparansi sekaligus mengecam tunjangan fantastis anggota DPRD Banten yang dinilai merugikan daerah hingga lebih dari Rp200 miliar.

BACA JUGA: Ketua BEM UI Agus Setiawan Sebut Tudingan Khianati Gerakan Mahasiswa Dinilai Tidak Tepat

Dalam orasinya, massa aksi menuding DPRD telah gagal membawa aspirasi rakyat. Alih-alih memperjuangkan kesejahteraan masyarakat, mereka justru larut dalam praktik pemborosan anggaran. Tunjangan rumah, transportasi, hingga komunikasi disebut jauh melampaui kebutuhan wajar.

Padahal, kondisi masyarakat Banten, khususnya di Lebak dan Pandeglang, masih tertinggal. Tingkat kemiskinan tinggi, sekolah banyak yang rusak, dan layanan kesehatan semakin terbatas akibat pemangkasan kuota BPJS.

Koordinator aksi, Izzuddin, menegaskan bahwa unjuk rasa ini bukan sekadar luapan emosi, melainkan suara kritis rakyat.

“Kita melihat jurang yang sangat dalam antara gaya hidup elit DPRD dengan kondisi rakyat. Tunjangan yang tidak rasional ini jelas bentuk penyalahgunaan uang rakyat. Sementara petani, buruh, dan masyarakat kecil di Lebak dan Pandeglang terus dihimpit biaya hidup, DPRD justru hidup dalam kemewahan. Ini pengkhianatan terhadap amanah,” tegasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *