RUANGBICARA.co.id – Intermittent Fasting atau puasa intermiten adalah pola makan yang mengatur siklus makan dan puasa secara bergantian. IF bukanlah tentang apa yang di makan, tetapi kapan seseorang bisa makan.
Metode ini semakin populer karena efektivitasnya dalam menurunkan berat badan dan berbagai manfaat kesehatan lainnya.
Terdapat beberapa metode IF yang populer. Metode 16/8 (Leangains) yaitu berpuasa selama 16 jam dan jendela makan selama 8 jam. Sebagai contoh, kita bisa makan antara pukul 12 siang hingga 8 malam, dan berpuasa dari pukul 8 malam hingga 12 siang keesokan harinya.
BACA JUGA: Majalah Listrik Indonesia Genap 16 Tahun, Kokohkan Eksistensi di Era Modernisasi
Metode 5:2 makan normal selama 5 hari dalam seminggu dan membatasi asupan kalori hingga 500-600 kalori selama 2 hari yang tidak berurutan. Metode Eat-Stop-Eat melibatkan puasa 24 jam sekali atau dua kali seminggu. Sementara Puasa Alternatif Hari (ADF) melibatkan puasa setiap hari secara bergantian.
Selain penurunan berat badan, IF juga dikaitkan dengan berbagai manfaat kesehatan. IF dapat membantu meningkatkan sensitivitas insulin, yang penting untuk mencegah diabetes tipe 2.
IF juga dapat membantu meningkatkan kesehatan jantung dengan menurunkan tekanan darah, kadar kolesterol LDL (jahat) dan trigliserida.