Jakarta – Berbagai strategi telah dilakukan pemerintah untuk menghadapi kondisi perekonomian global saat ini. Hasilnya, indikator perekonomian nasional masih memperlihatkan level yang aman.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, kondisi global saat ini masih diliputi dengan kompleksitas berbagai dinamika mulai dari konflik Ukraina yang belum usai, konflik Timur-Tengah, hingga perang dagang antara China dan Amerika Serikat yang masih terus berjalan.
BACA JUGA:Â BI Resmi Turunkan Suku Bunga Acuan Jadi 5,75 Persen, Ini Tujuannya!
Namun, berbagai indikator perekonomian nasional dan perekonomian nasional masih memperlihatkan level yang aman dan asumsi ekonomi yang ditetapkan Pemerintah dalam APBN masih cenderung relevan.
Ketahanan berbagai indikator ekonomi tersebut yakni mulai dari terkendalinya harga komoditas, inflasi tetap terkendali dan mampu mencatatkan inflasi terendah sepanjang sejarah, pertumbuhan ekonomi tahun 2024 yang diproyeksi masih berada pada kisaran angka 5% (yoy), neraca perdagangan yang surplus selama 56 bulan berturut-turut, hingga cadangan devisa yang relatif aman.
“Pemerintah tetap berhati-hati. Berbagai kebijakan juga diarahkan untuk meningkatkan daya tahan daripada perekonomian, dan juga untuk menjaga agar kurs kita lebih terkendali,” kata Airlangga Hartarto, Rabu (15/01/2025).
Berikut strategi pemerintah untuk menjaga ketahanan perekonomian nasional di tengah kondisi global.
1. Inflasi
Terkait dengan inflasi, Pemerintah terus berupaya mengendalikan volatile food melalui Tim Pengendali Inflasi baik di tingkat pusat maupun daerah.

 
																				










