Waspada Daging Ayam Gelonggongan, Begini Cara Memilih Ayam Segar di Pasar

Jakarta – Polisi berhasil menangkap seorang pedagang daging ayam gelonggongan berinisial SY di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta, pada Jumat (28/2/2025).

SY terbukti menyuntikkan cairan ke dalam daging ayam yang dijualnya dengan tujuan menambah bobot agar terlihat lebih besar.

Kasus ini mengundang kekhawatiran masyarakat terhadap kualitas daging ayam yang beredar di pasaran, khususnya di Jakarta. Setelah dilakukan penyelidikan, diketahui bahwa SY telah menjalankan praktik ini dalam waktu yang cukup lama.

Menanggapi hal ini, Kepala Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) Jakarta Selatan, Hasudungan A Sidabalok, memberikan panduan kepada masyarakat agar dapat membedakan daging ayam segar dengan ayam gelonggongan.

Agar tidak tertipu, masyarakat perlu mengetahui beberapa tanda daging ayam gelonggongan. Menurut Hasudungan, cara paling mudah untuk mengetahuinya adalah dengan mengangkat ayam dan melihat jumlah air yang menetes.

BACA JUGA: Deretan Olahan Daging Kambing di Indonesia, Ada Apa Saja?

“Jika ayam diangkat dan air yang menetes sangat banyak, kemungkinan besar ayam tersebut telah disuntik cairan. Sebaliknya, jika hanya sedikit air yang keluar, ayam tersebut dalam kondisi normal,” ujarnya pada Sabtu (1/3/2025).

Selain itu, daging ayam gelonggongan biasanya terasa lebih licin dan basah berlebihan. “Pastikan daging dalam kondisi lembap tetapi tidak berlendir atau terlalu basah. Bau ayam yang telah disuntik juga cenderung lebih amis,” tambahnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *