Artinya, kedua seismic gap di Indonesia memiliki periodisitas yang jauh lebih lama dibandingkan dengan Nankai. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk lebih serius dalam menyiapkan upaya mitigasi.
Penjelasan BMKG
Terkait rilis gempa di Selat Sunda dan Mentawai-Siberut, pernyataan “tinggal menunggu waktu” sebelumnya disampaikan karena kedua wilayah tersebut belum mengalami gempa besar selama ratusan tahun.
Namun, ini bukan berarti bahwa gempa akan segera terjadi dalam waktu dekat. Segmen-segmen sumber gempa di sekitarnya sudah mengalami rilis gempa besar, sedangkan Selat Sunda dan Mentawai-Siberut masih belum.
Hingga saat ini, ilmu pengetahuan dan teknologi belum mampu memprediksi secara tepat kapan, di mana, dan berapa kekuatan gempa yang akan terjadi. Oleh karena itu, meskipun potensi gempa di zona Megathrust sudah diketahui, kita semua tidak dapat mengetahui kapan gempa akan terjadi.
BACA JUGA:Â Belakangan Ini Cuaca Terasa Panas, BMKG Ungkap Penyebabnya
BMKG mengingatkan bahwa informasi potensi gempa megathrust yang beredar saat ini bukanlah prediksi atau peringatan dini. Jadi, masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan melanjutkan aktivitas seperti biasa, termasuk melaut, berdagang, dan berwisata di pantai. BMKG selalu siap memberikan informasi gempa bumi dan peringatan dini tsunami dengan cepat dan akurat.