RUANGBICARA.co.id – Dunia musik tanah air tengah berduka. Baru-baru ini, penyanyi legendaris Titiek Puspa meninggal dunia. Keluarga menyampaikan bahwa almarhumah menghembuskan napas terakhir akibat pecahnya pembuluh darah di otak.
Tidak dapat dimungkiri, banyak orang masih belum memahami kondisi medis yang satu ini. Umumnya, pecahnya pembuluh darah di otak terjadi karena tekanan darah tinggi yang tidak terkendali atau adanya kelainan bawaan pada pembuluh darah itu sendiri.
Sebagai gambaran, menurut dunia medis, pembuluh darah berfungsi layaknya pipa yang mengalirkan oksigen dan nutrisi ke seluruh tubuh. Namun, jika tekanan dalam “pipa” ini terlalu tinggi, maka pembuluh darah dapat mengembang dan berisiko pecah kapan saja.
Lebih lanjut, pasien dengan riwayat hipertensi kronis maupun mereka yang mengalami lonjakan tekanan darah secara mendadak, berada dalam risiko tinggi. Pada kasus seperti ini, pembuluh darah bisa membengkak dan kemudian pecah, menyebabkan pendarahan serius di otak.
Selain itu, penting diketahui bahwa tingkat keparahan pecahnya pembuluh darah di otak sangat bergantung pada volume darah yang keluar dan lokasi terjadinya pendarahan. Semakin besar volume darah dan semakin vital lokasi pendarahan, maka semakin fatal dampaknya.