Bukan Sekadar Ulang Tahun, APPI Tancap Gas Jadi Poros Industri Kelistrikan Nasional

RUANGBICARA.co.id, Bogor – Asosiasi Produsen Peralatan Listrik Indonesia (APPI) merayakan ulang tahunnya yang ke-49 pada Sabtu, 14 Juni 2025, di Amnuba Resort & Hotel, Ciawi, Jawa Barat.

Tak hanya sebagai momen selebrasi, acara ini menjadi ajang konsolidasi strategis demi memperkuat posisi APPI sebagai poros utama industri peralatan listrik nasional.

Bukan hanya mempererat hubungan antar anggota, acara ini juga menegaskan semangat kolektif untuk mendorong kemandirian industri peralatan listrik berbasis produk dalam negeri.

BACA JUGA: Gelar Gathering, APPI Dorong Kemajuan Industri Listrik Indonesia

Ketua Umum APPI, Yohanes Purnawan Widjaja, menegaskan bahwa APPI bukan sekadar organisasi, melainkan rumah besar industri listrik Indonesia.

“Kami ingin menjadi pemimpin di negeri sendiri. Kolaborasi yang kuat dengan pemerintah, asosiasi profesi, BUMN, dan pelaku usaha jadi kunci,” ujarnya.

Lebih lanjut, Yohanes menyampaikan pentingnya mendukung kebijakan strategis pemerintah seperti Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) dan percepatan transisi energi bersih. “Kami siap menjadi mitra aktif pemerintah dan penggerak inovasi lokal,” tegasnya.

Di sisi lain, APPI juga memperkuat kualitas internalnya dengan hanya menerima anggota yang memiliki kapabilitas teknis tinggi, fasilitas produksi memadai, serta komitmen terhadap standar mutu nasional dan internasional. “Kami ingin menjaga integritas industri,” jelas Yohanes.

Refleksi Capaian

Sementara itu, Ketua Panitia Family Gathering, Riza Juliansyah, mengungkap bahwa acara ini juga menjadi ruang refleksi terhadap capaian industri dalam dua tahun terakhir. Ia menyebut pertumbuhan industri peralatan listrik saat ini sebagai yang terbaik sejak pandemi COVID-19.

Menurut Riza, Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) bukan hanya indikator administratif, melainkan prinsip utama dalam pengadaan proyek listrik, terutama di lingkungan BUMN seperti PLN. “Target kami, minimal 80 persen proyek PLN dipenuhi oleh produk dalam negeri,” ungkapnya.

Oleh sebab itu, Riza berharap agar sistem evaluasi TKDN diperkuat dengan melibatkan lembaga yang kompeten. “Ini tentang keberpihakan. Kalau bukan kita yang dukung industri nasional, siapa lagi?” tambahnya.

Acara ini juga diwarnai sesi product showcase, di mana sejumlah anggota APPI memamerkan peralatan listrik berteknologi tinggi dengan TKDN tinggi. Ini menjadi bukti nyata kontribusi industri nasional terhadap ketahanan energi Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *