Kata selanjutnya, Butet menuturkan bahwa ada sosok yang berkoar-koar karena bakal dijegal dan dibidik kpk. Padahal, kata Butet, sosok yang dimaksudnya itu dibidik karena ‘nyolong’.
“Pepes ikan dengan sambel terong, semakin nikmat tambah daging empal. Orangnya diteropong KPK karena nyolong, eh lha, kok koar-koar mau dijegal,” ungkapnya.
Sindiran berlanjut, ketika Butet sebut capres Jagoan Presiden Joko Widodo (Jokowi) identik dengan sosok yang berambut putih dan bekerja keras. Butet lalu menyindir sosok capres yang hobinya ‘menculik’.
“Jagoan Pak Jokowi rambutnya putih, gigih bekerja sampai jungkir balik. Hati seluruh rakyat Indonesia pasti akan sedih jika kelak ada presiden hobinya kok menculik,” ujar Butet.
Diakhir puisinya, Butet melontarkan sindiran pemimpin yang bermodal transaksi semata. Sosok itu, dijamin bukan tauladan kelas negarawan.
“Cucu komodo mengkeret jadi kadal, tak lezat digulai biarpun pakai santan. Kalau pemimpin modalnya cuman transaksional, dijamin bukan tauladan kelas negarawan,” katanya.