Jakarta – Muhamad Mardiono, Plt. Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), mengungkapkan bahwa hasil survei terhadap PPP seringkali tidak sesuai dengan suara yang sebenarnya diperoleh oleh partai tersebut. Hal ini terlihat dari pengamatan pada beberapa periode Pemilihan Umum (Pemilu) sebelumnya, seperti pada tahun 2009 dan 2014.
Mardiono mencontohkan hasil survei Litbang Kompas yang menunjukkan perbedaan mencolok antara hasil survei dan jumlah suara yang diterima PPP.
“PPP itu partai unik tidak selalu sesuai dengan hasil survei, misalnya pada tahun 2009 dan 2014. Survei Litbang Kompas menunjukkan angka 2,2%, tetapi suara yang kami dapatkan saat itu mencapai 4,9%. Begitu juga pada tahun 2019, survei mencatat 1,9% atau 2%, namun pada kenyataannya, suara PPP tidak selalu sesuai dengan survei,” ungkap Mardiono dalam acara talkshow Info A1 yang dikutip pada Sabtu, (7/10/2023).
Mardiono juga menjelaskan bahwa survei dilakukan sebelum kader-kader PPP terlibat dalam kampanye.







1 komentar