Kehadiran Kodak membuat fotografi menjadi lebih mudah dan praktis. Orang-orang tidak perlu lagi membawa peralatan besar, cukup dengan kamera seukuran genggaman tangan. Semua orang, baik profesional maupun amatir, dapat menggunakannya dengan mudah.
Kesuksesan Kodak
Kesuksesan Kodak membawa nama George Eastman melambung tinggi dan menjadikannya salah satu inovator terkemuka di dunia fotografi. Namun, kejayaan ini tidak bertahan lama. Pada 2013, Kodak bangkrut karena ketakutan akan perubahan dan kegagalan melihat tantangan zaman.
Pada tahun 1970-an, insinyur Kodak, Steve Sasson, menemukan kamera digital. Temuan ini sebenarnya bisa membawa Kodak ke era baru, namun pimpinan perusahaan menolaknya.
Mereka berpendapat bahwa teknologi ini masih memiliki banyak kelemahan seperti pemprosesan yang lambat, resolusi rendah, dan ukuran yang besar. Mereka khawatir bahwa inovasi ini akan mengancam eksistensi kamera analog yang menjadi andalan Kodak.
Akibatnya, inovasi kamera digital dari Kodak tidak pernah terwujud. Beberapa dekade kemudian, kamera digital menjadi dominan dan menggeser kamera analog. Kodak kehilangan momentum dan gagal bersaing dengan perusahaan lain yang lebih cepat beradaptasi dengan teknologi baru.
BACA JUGA:Â Ini Kata Ayahnya, Welber Jardim Ditawari Main di Liga 1
Kegagalan untuk mengadopsi inovasi ini memperburuk kondisi keuangan Kodak, yang akhirnya bangkrut pada 2013. Kejatuhan Kodak menjadi pelajaran berharga tentang pentingnya menerima perubahan dan berinovasi untuk bertahan dalam industri yang terus berkembang.