RUANGBICARA.co.id – Sebut saja Mahdi namanya, ia adalah seorang pekerja di salah satu instansi swasta di Rangkasbitung. Mahdi berasal dari desa Girimukti Kecamatan Cimarga Kabupaten Lebak.
Dia telah menghadapi berbagai cobaan dan rintangan dalam hidupnya. Sejak bertahun-tahun, Mahdi bekerja tanpa lelah untuk memenuhi kebutuhan keluarganya, tetapi perjuangannya tak pernah mudah.
Melawan Debu Pasir
Setiap hari, Mahdi harus berjuang melawan perihnya debu pasir di jalan raya Leuwidamar yang ia lalui. Debu akibat aktivitas tambang pasir yang tebal tak hanya mengganggu pernapasannya, tetapi juga membuat perjalanan ke tempat kerja menjadi sangat melelahkan.
“Setiap kali saya tiba di tempat kerja, serasa sudah habis tenaga hanya karena debu pasir yang menempel di seluruh tubuh,” ungkap Mahdi saat ditemui Ruang Bicara, Senin (28/7/2024).
BACA JUGA:Â Masih Membandel! 1 Agustus Warga Cimarga Bakal Geruduk Pemerintah Minta Tindak Tegas Tambang Pasir
Kecelakaan Akibat Jalan Rusak Licin
Tak hanya debu pasir, jalan rusak dan licin menjadi tantangan berat lainnya. Meski tak hujan deras, jalan yang dilaluinya sudah bertahun-tahun becek akibat adanya aktivitas angkutan pasir basah. Mahdi sering mengalami kecelakaan parah berkali-kali karena jalan yang licin.
“Saya jatuh berkali-kali dan motor yang dipakai rusak parah. Tubuh pun penuh luka dan memar,” kata Mahdi mengenang kejadian tersebut.












