Dalam rangkaian kegiatan, mahasiswa IMALA mengunjungi beberapa lokasi, termasuk Jembatan Bambu di Kampung Gajebo Baduy, dan rumah Kepala Desa Kanekes, yang lebih dikenal dengan nama Jaro Saija. Mereka menyusuri perkampungan Baduy untuk memahami konsep menjaga nilai-nilai kearifan lokal, sejalan dengan sikap anti-teknologi yang dianut oleh masyarakat Baduy.
Selain itu, Ayudi, Ketua IMALA Cabang Rangkasbitung, menyampaikan bahwa bertemu dengan Jaro Saija, tokoh adat Baduy, memberikan peluang mahasiswa untuk mendapatkan berbagai ilmu dan wejangan tentang pentingnya menjaga alam.
“Kami diberikan wejangan, ager kami senantiasa menjaga alam dimana pun berada. Alam Baduy dan sekitarnya, tentunya ini sangat berharga bagi kami dan kawan-kawan yang lain,” ungkap Ayudi.

Selain itu, dalam kesempatan tersebut, puluhan mahasiswa juga berkesempatan mencoba manisnya duren Baduy yang sedang musim. Duren Baduy menjadi cirikhas dan jamuan bagi para mahasiswa, menambah keberagaman pengalaman selama kunjungan tersebut.






