Jakarta – Ketegangan antara dua organisasi Islam terbesar di Indonesia, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan PP Muhammadiyah, seringkali muncul akibat perbedaan pandangan dalam beberapa aspek ibadah. Salah satu perbedaan yang menonjol adalah penggunaan doa qunut dalam shalat subuh.
Namun, di balik perbedaan ini, kedua organisasi ternyata memiliki kesamaan dalam sikap menerima Izin Usaha Pertambangan (IUP) dari pemerintah. NU menjadi penerima pertama dari IUP tersebut.
Alasan utamanya, seperti diungkapkan Yahya Cholil Staquf, Ketua Umum PBNU, adalah kebutuhan dana untuk membiayai operasional berbagai program serta infrastruktur Nahdlatul Ulama.
“Pertama-tama, saya katakan, NU ini butuh, apapun yang halal, yang bisa menjadi sumber pendapatan untuk pembiayaan organisasi,” ujar Yahya kepada media pada Kamis (6/7/2024).
BACA JUGA: Resmi! Muhammadiyah Terima Izin Tambang, Ini Alasannya
Sementara itu, Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah secara resmi menerima Izin Usaha Pertambangan (IUP) dari pemerintah.








