Jakarta – Polemik mengenai keaslian ijazah Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali mencuat di media sosial. Perdebatan ini bermula dari unggahan warganet di platform X yang mempertanyakan jenis font yang digunakan dalam ijazah Jokowi saat lulus dari Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM).
Sejumlah warganet mengklaim bahwa ijazah tersebut tidak asli karena menggunakan font Times New Roman.
Menurut mereka, font ini baru diperkenalkan secara luas pada tahun 1992 bersamaan dengan perilisan sistem operasi Windows 3.1, sementara ijazah Jokowi diterbitkan pada 1985. Hal ini menimbulkan dugaan ketidaksesuaian yang memicu perdebatan lebih lanjut.
BACA JUGA:Â Pengemudi Ojol Harap THR Bukan Janji Kosong: Negara Harus Hadir!
Menanggapi polemik ini, akun resmi Wikipedia Indonesia memberikan penjelasan bahwa Times New Roman sebenarnya telah ada sejak tahun 1931. Font ini pertama kali digunakan oleh surat kabar Inggris The Times sebelum akhirnya didistribusikan oleh Microsoft untuk produk Windows sejak versi 3.1 pada tahun 1992.
Penjelasan ini mendapat beragam respons dari publik. Sebagian warganet menerima klarifikasi tersebut, namun ada pula yang tetap meragukan keabsahan ijazah Jokowi.
Ahli Forensik Ragu
Sementara itu, ahli forensik digital Rismon menyatakan keyakinannya bahwa ijazah Jokowi tidak asli. Menurutnya, hasil analisis terhadap jenis huruf yang digunakan serta nomor seri pada salinan ijazah menunjukkan adanya ketidaksesuaian.