Sinar Terang Noah Darvich

RUANGBICARA.co.id – Eropa dan Amerika Latin tak pernah kehabisan talenta istimewa dalam mengolah si kulit bundar. Pada gelaran Piala Dunia U-17 yang digelar di Indonesia ini, kedua benua itu pun memunculkan bintang sepakbolanya.

Sejak laga pembukaan, 10 November di Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya, hingga babak final yang akan digelar malam nanti di Stadion Manahan Solo, ada dua nama yang benar-benar memikat permainannya.

Kedua pemain itu sama-sama mengenakan nomor punggung 10. Keduanya juga sama-sama berposisi gelandang serang dan terkadang bisa menjadi striker lubang. Pertama adalah Claudio Echeverri dari Argentina. Bakatnya yang luar biasa membua Echeverri digadang-gadang sebagai penerus Messi.

Dan benar adanya, saat jumpa Mali semalam dalam perebutan tempat ketiga, Argentina sempat bermain tanpa pemain bernomor 10 itu. Argentina bagai kehilangan magisnya.

Baru pada babak kedua, setelah Echeverri masuk, pasukan putih dan biru langit ini terlihat bergairah. Meski mampu menarikan Tango dengan indah dan seksi, namun La Albicelestes junior harus menerima kekalahan 3-0 dari Mali. Itulah Echeverri, pemain muda yang mampu mengubah jalannya pertandingan.

Jika Claudio Echeverri mewakili talenta Amerika Latin yang bersinar, maka dari benua biru ada nama Noah Darvich. Kebintangan pemain kidal ini sudah diarasakan sejak ia membawa Jerman menjadi kampiun di Piala Eropa Juni 2023 yang lalu. Tak heran jika akhirnya Barcelona (Spanyol) memboyongnya dengan kontrak sekitar Rp50 miliar dari SC Freiburg (Jerman).

Melihat permainannya di Piala Dunia U-17, Darvich terlihat lebih matang dari usianya. Tak hanya mampu menjadi jenderal der Panzer yang perkasa kala menyerang lawan, pemuda keturunan Irak ini juga mampu meliuk-liuk,  mengecoh, dan mengelabui setiap para penjegalnya di lapangan hijau.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *