Kesaksian Ayah Korban
Ayah korban, Karja (48), mengaku sempat melihat kondisi anaknya secara langsung saat proses autopsi. Menurutnya, luka bakar terlihat jelas di wajah dan rambut Putri, hingga membuatnya sulit dikenali.
“Saya masih mengenali muka anak saya, tapi mungkin kalau orang lain belum tentu karena kondisinya lumayan parah,” ujar Karja.
Berdasarkan penuturan keluarga, Putri adalah anak bungsu dari dua bersaudara. Ibunya bekerja sebagai pekerja migran di luar negeri. Setelah lulus dari SMK Farmasi, Putri sempat melanjutkan kuliah di Yogyakarta.
Namun, karena pandemi Covid-19, ia pulang ke Indramayu dan berhenti kuliah. Sejak itu, Putri bekerja sebagai karyawan apotek di beberapa tempat dan tinggal di kos dekat lokasi kerja.
Sebab itu, keluarga berharap polisi segera mengungkap kasus ini dan menangkap pelaku.
“Dia anak yang baik, enggak pernah aneh-aneh,” ucap Karja dengan mata berkaca-kaca saat ditemui di rumah duka di Desa Rambatan Wetan, Kecamatan Sindang, Indramayu.
Dengan demikian, kasus kematian tragis ini masih terus diselidiki, dan masyarakat menunggu kepastian dari pihak berwenang terkait penyebab dan pelaku pembunuhan Putri Apriyani.
