“Demo nya apdesi ga punya tata krama pake ngerusak segala. Maruk amat nambah masa jabatan, biar apa sih,” tulis @Ruasjar1 dalam komentar di unggahan akun X @kegblgnunfaedh.
“Masa korupsi tambah lama, dinasti politik makin merajalela. Adiknya jadi sekretaris desa, tante paman kakak bibi jadi perangkat desa semua,” ujar akun @shxxxangel.
“Mau ngapain lama-lama? Masih kurang banyak apa jangan tamak jadi manusia,” kata akun @bandnie.
Kejadian ini menunjukkan ketegangan antara tuntutan Apdesi dan pandangan masyarakat yang menilai tindakan tersebut sebagai tindakan yang tidak etis dan tidak sesuai dengan keinginan rakyat desa. Perkembangan selanjutnya dari demonstrasi ini masih menunggu respons dari pihak DPR dan aparat keamanan.






