Bersikap Adil

Oleh : Sholehudin Muhtadi Longsir

“Madzhabnya orang awam adalah fatwa kiyai-nya.” Kata “Mufti” dalam ungkapan tersebut saya maknai dengan “kiyai.” Karena kata kiyai lebih luas dan lebih akrab di telinga orang Indonesia. Nah, Abuya Muhtadi adalah kiyai dan mufti bagi warga Banten.

Ke-gebleg-an habaib yang saya lihat di media sosial sangat banyak sekali, dari mulai memalsukan sejarah Indonesia, memalsukan sejarah NU, memalsukan kuburan, meninabobokan masyarakat dengan dongeng-dongeng di luar nalar yang mustahil aqlan wa syar-an.

Cerita-cerita mitos dan khurofat habaib itu laksana candu yang sangat berbahaya bagi bangsa Indonesia.

Saya tidak perlu menulis satu-persatu cerita-cerita khurofat para gerombolan Baalwi itu, karena tersebar luas di media sosial. Maka menurut saya wajar jika Karl Marx mengatakan Die Religion ist das Opium des Volkes. Agama adalah candu bagi masyarakat. Jika melihat realitas masyarakat beragama model khurofat gerombolan baalawi.

Namun jika Karl Marx berdiskusi dengan Kiyai Imaduddin atau berdialog dengan Kiyai Said Aqil Siraj, saya yakin Karl Marx akan terkagum-kagum dengan agama. Dan terpesona dengan keindahan agama Islam.

Berfikir cerdas

Sudah waktunya masyarakat muslim Indonesia khususnya warga NU berfikir cerdas dalam menyikapi kelakuan-kelakuan gerombolan Baalawi yang keterlaluan. Almunawi dalam kitab Faidhul Qodir mengatakan :

خيرالمواهب العقل وشرالمصاىْب الجهل

“Sebaik-baik anugerah Allah Swt adalah akal (kecerdasan) dan seburuk-buruk mushibah adalah kebodohan.”

Berhentilah menjadi orang bodoh, apalagi menjadi pengikut orang bodoh. Dan diantara ciri-ciri orang bodoh disebutkan dalam kitab Tarikh Ibnu Asakir adalah orang yang memiliki sifat ujub, suka membanggakan diri.

Kita jangan tertipu dengan jubah putih, sorban, udeng-udeng, tongkat dan tasbih yang dipakai mereka, selagi yang dikatakan mereka sekedar umpatan dan caci maki serta provokasi mengajak umat untuk bertindak rusuh maka jangan ragu kita katakan bahwa mereka adalah hamba-hamba yang paling dibenci Allah Swt.

Dalam sebuah hadist diriwayatkan:

أبغض العباد إلى الله من كان ثوباه خيرا من عمله أن تكون ثيابه ثياب الأنبياء وعمله عمل الجبارين

“Hamba-hamba Allah yang paling dimurkai oleh Allah Swt adalah adalah orang-orang yang pakaiannya lebih bagus dari pada amaliahnya, yaitu mereka yang berpakaian seperti para nabi tetapi kelakuannya seperti para kriminal.”

BACA JUGA: Negara Harus Cawe-cawe Meningkatkan SDM Pers

Al-Munawi dalam kitab Syarh Jami’i shoghir memaknai Jabbariin dengan orang-orang yang berprilaku kasar, lupa dengan azab Allah, tidak memiliki sifat kelembutan dan suka rebutan dunia. Alias para kriminal.

Penulis adalah KH Sholehudin Muhtadi Syarif, Pembina Pesantren Mahasiswa Darul Asror Longsir, Serang-Banten dan Dewan Pengasuh Pondok Pesantren Asrarur Rafiah Babakan Ciwaringin, Cirebon.   

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *