Harga Batu Bara Terkoreksi Usai Reli Empat Hari, Dipicu Profit Taking dan Turunnya Permintaan

Surplus

Tak hanya China, negara produsen utama lainnya seperti India dan Indonesia juga mempercepat produksi batu bara. Alhasil, lonjakan produksi dari tiga negara besar ini menyebabkan surplus pasokan secara global, yang semakin menekan harga di pasar internasional.

Namun demikian, dalam jangka pendek, harga batu bara masih mendapat sedikit dukungan dari tingginya permintaan listrik akibat gelombang panas di beberapa negara, termasuk Jepang. Selain itu, ancaman penurunan volume air di Sungai Rhine, Jerman—jalur logistik utama di Eropa—sempat membantu menopang harga batu bara.

BACA JUGA: Manfaatkan Limbah Batu Bara, IKM Bahan Bangunan Bisa Naik Kelas

Meski begitu, para pelaku pasar mengingatkan bahwa faktor-faktor pendukung harga tersebut hanya bersifat sementara. Jika suhu kembali normal dan jalur logistik kembali stabil, harga batu bara diperkirakan akan kembali tertekan dalam beberapa pekan mendatang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *