RUANGBICARA.co.id, Jakarta – Pemerintah terus menjalankan berbagai langkah strategis untuk menjaga dan meningkatkan kinerja ekonomi nasional. Upaya ini dilakukan di tengah tantangan global, termasuk gejolak geopolitik dan kenaikan tarif resiprokal dari Amerika Serikat.
Langkah-langkah tersebut difokuskan pada penguatan industri melalui program hilirisasi, percepatan transisi menuju energi bersih, serta peningkatan daya beli masyarakat melalui konsumsi rumah tangga.
BACA JUGA: Agar Tak Kena Denda, Ini Contoh Cara Setor Pajak Kripto Sesuai PMK 50 Tahun 2025
Menurut Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Susiwijono Moegiarso, selama satu dekade terakhir, pertumbuhan ekonomi Indonesia relatif stabil di kisaran 5%. Ia mengatakan, “Inflasi tetap terkendali, dan indikator sosial terus membaik, termasuk penurunan tingkat pengangguran dan kemiskinan.”
Memasuki semester kedua tahun 2025, pemerintah berkomitmen untuk memperkuat stimulus yang telah dijalankan sejak awal tahun. Salah satu prioritas utama adalah percepatan belanja negara, khususnya dari kementerian dan lembaga dengan anggaran besar.
Di sisi lain, optimalisasi belanja masyarakat juga akan didorong melalui berbagai event nasional, promosi wisata akhir tahun, dan insentif fiskal yang menyasar sektor pariwisata dan transportasi.
Target Ekonomi 2029
Lebih lanjut, Susiwijono menyampaikan bahwa pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat kembali mencapai angka 8% pada tahun 2029. “Seperti yang pernah kita capai sebelumnya, target ini bukan mustahil jika kita fokus pada produktivitas dan pemerataan,” tegasnya.
Untuk mencapai target tersebut, pemerintah telah menyiapkan strategi pembangunan berbasis produktivitas. Strategi ini mencakup: