IPB Tampilkan Inovasi Pertanian dan Aplikasi Digital di Pameran KIP 2025

RUANGBICARA.co.id, Jakarta – Institut Pertanian Bogor (IPB) menjadi salah satu peserta yang paling menarik perhatian dalam Pameran Keterbukaan Informasi Publik (KIP) 2025. Melalui stan yang interaktif dan penuh warna, IPB menampilkan beragam inovasi unggulan serta berbagai kanal digital yang memudahkan masyarakat mengakses informasi kampus.

PPID Pelaksana IPB, Yatri Indah Kusumastuti, menjelaskan bahwa dalam pameran ini pihaknya ingin memperkenalkan bagaimana publik bisa lebih mudah memperoleh informasi tentang IPB.

BACA JUGA: Pengunjung Pameran KIP 2025 Tercatat Tembus 12 Ribu Lebih

“Yang kami tampilkan itu adalah informasi mengenai gimana cara mengakses informasi yang ada di IPB. Di sini kami pasang media-media dan kanal-kanal yang disediakan IPB, termasuk help center dan aplikasi mobile untuk stakeholder internal maupun eksternal,” ungkap Yatri kepada Ruang Bicara, Kamis (16/10/2025).

Lebih lanjut, Yatri mengatakan bahwa IPB juga membawa sejumlah hasil riset dan inovasi yang telah dikenal luas oleh masyarakat. Menurutnya, produk-produk tersebut merupakan bukti nyata kontribusi IPB terhadap dunia pertanian dan pangan nasional.

“Kami display beberapa inovasi IPB, seperti jambu kristal, jagung manis, dan cabai pelangi. Cabai pelangi ini hasil pemuliaan tanaman dari para pakar IPB. Display ini hanya sebagian kecil dari inovasi yang kami miliki,” jelasnya.

Selain itu, ada juga produk yang sudah dimasyarakatkan seperti minuman Sargati dan Kayu Put Candy, serta tanaman cabai dan jambu kristal yang kini banyak diminati masyarakat sekitar kampus.

Teknologi Digital

Sebagai PPID, IPB berupaya terus memperluas akses informasi untuk seluruh lapisan masyarakat. Yatri menegaskan bahwa IPB memiliki berbagai kelompok pemangku kepentingan, mulai dari dosen, mahasiswa, tenaga pendidikan, hingga petani dan nelayan.

“Stakeholder IPB itu beragam. Kami ingin semua bisa mendapatkan informasi dengan mudah, baik melalui media sosial maupun aplikasi mobile,” ujarnya.

Beberapa aplikasi unggulan pun dikembangkan untuk mendukung hal itu. Salah satunya adalah IPB Innovation, yang memudahkan masyarakat berinteraksi langsung dengan peneliti. Ada pula Digitani, aplikasi yang menghubungkan petani dan nelayan untuk berdiskusi serta bertukar pengetahuan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *