Rekam Jejak
Miguel Uribe berasal dari keluarga politik ternama Kolombia. Kakeknya, Julio César Turbay Ayala, pernah jadi Presiden Kolombia (1978–1982). Ibunya, jurnalis Diana Turbay, meninggal saat misi penyelamatan dari kelompok bersenjata terkait gembong narkoba Pablo Escobar pada 1991.
Karier politik Uribe dimulai pada 2012 sebagai anggota Dewan Kota Bogotá dari Partai Liberal. Ia pernah jadi Sekretaris Pemerintahan Bogotá dan mencalonkan diri sebagai wali kota pada 2018. Pada Pemilu 2022, Uribe terpilih jadi senator lewat Partai Democratic Center, partai oposisi sayap kanan.
Serangan terhadap Uribe mendapat kecaman dari banyak negara, seperti Brasil, Italia, Spanyol, Uruguay, Paraguay, serta pemerintah dan oposisi Venezuela. Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio, mengecam keras insiden ini dan menuding retorika Presiden Petro sebagai pemicu kekerasan politik di Kolombia.
Dengan adanya insiden tersebut, warga Bogotá menggelar doa dan aksi solidaritas di depan rumah sakit. Mereka membawa lilin dan bendera Kolombia untuk mendukung kesembuhan Uribe.
Sementara, Wali Kota Bogotá, Carlos Galan, meminta perlindungan ekstra bagi semua kandidat menjelang pemilu. Ia mengingat ayahnya juga korban pembunuhan politik.
BACA JUGA: Pangandaran ‘Setengah Sekarat’, Pemuda Ini Bongkar Boroknya Pemerintahan Citra-Ino
Serangan terhadap Miguel Uribe menambah kekhawatiran akan meningkatnya ketegangan politik dan kriminalitas di Kolombia. Keamanan tokoh politik kini menjadi perhatian utama jelang Pemilu Presiden 2026.