Pemilu 2024 Momentum Memperbaiki Kualitas Pemilu di Indonesia

Oleh: Hasnu Ibrahim Koordinator Nasional Pemantau Pemilu PB PMII/Wasekjen PB PMII Bidang Politik, Hukum dan HAM

RUANGBICARA.co.idPemilu berkualitas hanya dapat terwujud jika kemudian beberapa variabel penting dalam sistem elektoral yakni penyelenggara pemilu (KPU, Bawaslu, DKPP), peserta Pemilu (Partai Politik dan Calon Perseorangan-DPD), dan Pemerintah (Presiden dan Wapres, Menteri, TNI, Polri, BIN, ASN, dan Birokrasi) berkomitmen dalam menciptakan pemilu berkualitas, integritas dan demokratis di tanah air menyambut pemilu 2024 mendatang.

Setelah hampir 1,5 tahun kami terlibat dalam melakukan pemantauan pemilu dan mengawal demokrasi di Indonesia, paling tidak, ada 4 variabel penting berikut sebagai kata kunci sukses dalam melahirkan pemilu 2024 demokratis, integritas, bermartabat dan berwibawa.

Hal ini menjadi ikhtiar bersama dalam melakukan edukasi publik, pendidikan politik, menggalang solidaritas dan partisipasi aktif publik, peringatan dini dan upaya mitigasi kolektif. Menurut kami, untuk menghadirkan pemilu bersih bukan saja tugas tunggal bagi penyelenggara pemilu, melainkan tugas bersama setiap komponen bangsa.

1. Penyelenggara Pemilu yang Independent, Profesional, dan Tidak Partisan

Variabel penyelenggara pemilu. Penyelenggara pemilu harus dipastikan bersikap independent, profesional, dan tidak partisan. Publik berharap, menuju pemilu 2024 mendatang, penyelenggara pemilu harus merasa dirinya sebagai lembaga yang seperti manusia setengah dewa. Mereka nyaris tidak boleh genit, tidak boleh cawe-cawe ikut dalam pemenangan salah satu kandidat. Sebab, ketika penyelenggara pemilu seperti dari unsur KPU dan Bawaslu ikut cawe-cawe atau genit dalam urusan politik electoral, tentu kualitas demokrasi Indonesia akan sangat terancam.

Variabel penyelenggara pemilu ini penting agar disorot publik, diingatkan sejak awal, karena kita semua tahu bahwa salah satu instrument kemenangan pemilu sering melibatkan oknum dari penyelenggara pemilu yang agak sedikit nakal untuk mengorkestrasi pemenangan electoral.

2. Peran Penting Peserta Pemilu dan Partai Politik

Variabel peserta pemilu baik calon perseorangan, calon legislatif, dan partai politik. Publik menaruh harapan kepada calon pemimpin publik dan para calon wakil rakyat dan partai politik untuk mengajak dan meyakinkan rakyat dengan cara yang baik, santun, beretika serta memangkas menghalalkan segala cara untuk menang. Rakyat tidak boleh didekati dengan logistic, uang, dan barang (transaksional) dan materialistic.

Menyambut Pemilu 2024, public mendorong agar parpol peserta pemilu menjalankan peran dan fungsi partai sebagai education politics bukan penjahat demokrasi. Artinya, sudah saatnya setiap kandidasi wakil publik agar mengedukasi, mendidik, sosialisasi dan kampanye politik yang menyehatkan demokrasi. Rakyat harus diedukasi untuk memilih calon pemimpin dan partai politik yang punya basis rasionalitas serta bisa dipertanggungjawabkan. Publik bisa melihat dan mengecek track record (rekam jejak) para wakil publiknya sebelum menjatuhkan pilihan politiknya.

3. Peran Pemerintah dan Instrument Negara yang Netral

Variabel ketiga adalah pemerintah dan instrument negara seperti Menteri, Polri, TNI, BIN, ASN, dan Birokrasi. Mereka harus menjaga wibawa, moralitas, etika, dan independensi mereka.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *