RUANGBICARA.co.id – Sengketa hukum antara ADOR dan lima mantan anggota NewJeans yang kini beraktivitas dengan nama NJZ telah mencapai titik krusial. Pengadilan Tinggi Seoul secara resmi menolak banding yang diajukan oleh para anggota NJZ, memperkuat keputusan sebelumnya bahwa ADOR tetap memiliki hak eksklusif atas pengelolaan grup NewJeans.
Dalam persidangan yang digelar pada 17 Juni 2025, pengadilan menegaskan bahwa NJZ tidak memiliki dasar hukum untuk melanjutkan aktivitas sebagai grup musik di luar manajemen ADOR. Selain itu, mereka juga dilarang menggunakan nama “NJZ” maupun “NewJeans” tanpa persetujuan resmi dari agensi.
Lebih lanjut, pengadilan menetapkan sanksi tegas atas pelanggaran keputusan tersebut. Setiap pelanggaran akan dikenai denda hingga ₩1 miliar (sekitar USD 730.000) per kejadian. Pembatasan ini mencakup seluruh aktivitas komersial, mulai dari produksi musik, kontrak iklan, hingga promosi.
Sehari setelah keputusan pengadilan, tepatnya pada 18 Juni 2025, pihak manajemen ADOR merilis pernyataan resmi. Dalam pernyataannya, mereka menyatakan harapan agar para anggota NJZ kembali bergabung sebagai bagian dari NewJeans.
“Kami berharap keputusan ini menjadi kesempatan untuk mempertemukan kembali para anggota dengan tempat mereka seharusnya, yaitu sebagai NewJeans,” ujar perwakilan ADOR.
ADOR juga menegaskan kesiapan mereka untuk melanjutkan aktivitas grup, namun tetap mengacu pada kontrak yang telah disepakati sebelumnya.
Di sisi lain, meskipun kalah di pengadilan, para anggota NJZ menyatakan tetap pada pendirian untuk tidak kembali ke ADOR. Melalui tim hukumnya, mereka menyebut bahwa hubungan kepercayaan dengan ADOR telah rusak dan tidak mungkin diperbaiki, sehingga kerja sama kembali dianggap mustahil.
Keputusan ini menjadi babak penting dalam konflik panjang antara artis dan agensi. Kini, NJZ bukan hanya kehilangan hak atas nama dan kegiatan, tetapi juga menghadapi risiko finansial jika tetap melanjutkan aktivitas tanpa restu hukum.











