“Hal ini ditunjang oleh prospek diversifikasi bisnis yang dijalankan GMFI yang kini turut memperluas pangsa pasarnya pada layanan perawatan pesawat pertahanan dan industrial solutions,” sambung Irfan.
Fundamen Kinerja Keuangan dan Operasi Solid
Dengan fondasi yang kuat dalam kinerja keuangan dan operasional, Garuda Indonesia sedang fokus pada peningkatan landasan kinerja yang optimal. Pertumbuhan positif dalam kinerja terus menerus tercermin, salah satunya dalam peningkatan EBITDA FY 2023 dibandingkan dengan tahun sebelumnya, menunjukkan peningkatan yang signifikan.
Selain itu, Garuda Indonesia berhasil mengurangi liabilitas jangka pendek sebesar 30% dari tahun sebelumnya, menjadi US$1,165,155,552. Penurunan ini menjadi indikator penting dalam menunjukkan kesehatan finansial, terutama dalam mengelola utang usaha.
Tak hanya itu, indikator ASK (available seat kilometer) juga menunjukkan pertumbuhan sebesar 33,5% dari tahun sebelumnya, sementara angkutan kargo mengalami pertumbuhan positif sebesar 11,3% pada kuartal terakhir tahun 2023.
Dengan berbagai pencapaian tersebut, Garuda Indonesia berencana untuk mengakselerasi kinerja bisnisnya pada tahun 2024 dengan fokus pada peningkatan pendapatan dari segmen komersial, termasuk kargo dan penerbangan berjadwal maupun tidak berjadwal, serta pendapatan tambahan.
BACA JUGA: Untuk Meningkat Pelayanan, Garuda dan UOB Resmi Luncurkan GIUC
Perusahaan juga, akan memperhatikan manajemen beban usaha yang optimal serta mengoptimalkan manajemen risiko untuk memastikan kemampuan memenuhi kewajiban jangka panjang.
Proyeksi Tahun 2024
Pasca restrukturisasi, Garuda Indonesia optimis memasuki fase pemulihan yang lebih cepat di tahun 2024.
“Dirampungkannya restrukturisasi pada akhir tahun 2022 lalu, memberikan kesempatan bagi Perusahaan untuk melakukan perubahan fundamen secara menyeluruh pada seluruh landasan bisnis kinerja usaha yang keseluruhan prosesnya kami lakukan secara prudent,” ujar Irfan.
Dengan proyeksi pemulihan industri penerbangan secara bertahap, perusahaan siap mengoptimalkan kinerja usaha dan memanfaatkan potensi pengembangan bisnis yang luas.
“Dengan fundamen kinerja yang secara bertahap terus menunjukan pemulihan yang konsisten termasuk melalui langkah perbaikan ekuitas yang terukur, kami optimis tahun 2024 akan menjadi tahun yang monumental dalam langkah akselerasi kinerja usaha Garuda Indonesia. Sejalan dengan proyeksi IATA yang meramalkan industri penerbangan di tahun 2024 akan menyelesaikan fase recovery-nya secara bertahap,” paparnya.
“Berangkat dari capaian kinerja yang menunjukkan upaya perbaikan dan luasnya potensi pengembangan usaha yang dapat dimaksimalkan di fase pasca pandemi, kami optimis mengejar akselerasi performa Perusahaan yang adaptif, agile sehingga siap untuk menjadi bisnis yang menguntungkan,” tutup Irfan.






