Tutup Komentar hingga Sebut Kemacetan Gara-Gara Volume Kendaraan, Ini Profil Dirut Pelindo yang Dicari

Jakarta – Kemacetan parah di kawasan Tanjung Priok memicu amarah warganet. Akun Instagram resmi PT Pelabuhan Indonesia (@pelindo) menjadi sasaran keluhan publik karena antrean panjang truk kontainer yang mengganggu aktivitas warga dan sopir.

Banyak pengguna Instagram mempertanyakan penanganan Pelindo atas masalah ini. Bahkan, sejumlah komentar menyebut bahwa akun Pelindo sempat menutup kolom komentar saat kemacetan terjadi.

“Eh uda berani buka kolom komentar ya? Waktu hari kedua macet parah… perasaan ni akun tutup kolom komentar deh,” tulis akun @rafifahnjyh dengan nada kesal, dikutip Sabtu (19/4/2025).

BACA JUGA: Buntut Kemacetan Tanjung Priok, Medsos Pelindo Tutup Kolom Komentar

Selanjutnya, banyak warganet menilai bahwa langkah Pelindo menutup kolom komentar di sejumlah unggahan merupakan tindakan antikritik. Mereka menyebut bahwa akun @pelindo_tanjungpriok masih menonaktifkan kolom komentar pada unggahan kondisi lalu lintas terbaru.

“Gamau dikritik banget tuh akun pelindo priuk nya matiin kolom komentar,” tulis akun @anggitaf.nasution.

Berdasarkan pantauan, ratusan komentar berisi kritik membanjiri unggahan Pelindo sejak awal pekan ini, memaksa pihak perusahaan membatasi akses komentar di media sosial mereka.

Tidak hanya warga, para sopir truk yang hilir mudik di Pelabuhan Tanjung Priok juga mengeluhkan kemacetan. Mereka terjebak berjam-jam hanya untuk sampai ke gerbang pelabuhan.

Kondisi ini berdampak serius pada distribusi barang. Rantai pasok nasional berpotensi terganggu karena keterlambatan bongkar muat dan pengiriman barang.

Menanggapi situasi tersebut, Direktur Utama Pelindo, Arif Suhartono, mengungkapkan bahwa kemacetan disebabkan oleh meningkatnya jumlah kendaraan peti kemas yang menuju terminal NPCT1.

“Yang biasanya hanya 2.500 kendaraan, saat ini mencapai lebih dari 4.000 kendaraan. Jika di terminal NPCT1 penuh, maka akan digeser ke terminal lain,” jelas Arif.

Menurutnya, situasi sudah mulai membaik sejak dilakukan pemantauan dan pembatasan kendaraan. “Pembatasan akan diberlakukan sampai situasi kembali normal,” tambahnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *