Jakarta – Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor Leste, Satu Kahkonen, pada Selasa (27/2/2024) dianggap terlalu dalam mencampuri persoalan program kampanye yang telah diskemakan oleh pemerintah.
Rafli Maulana, aktivis milenial menilai agar Satu Kehkonan menghormati penghitungan suara Pilpres 2024 yang masih dijalankan KPU.
“Saya menilai Satu Kehkonen hengkang terlalu ikut campur dalam urusan yang sejatinya urusan ini tidak perlu dicampuri karena masih bersifat politis, yang program itu hanya program kampanye dan program tersebut belum saja dijalankan oleh calon pemilik program karena perhitungan sah oleh KPU belum ditetapkan,” kata Rafli dalam keterangannya Jumat (1/3/2024).
Ia juga menegaskan agar IMF menyetop intervensi yang sudah dilakukan sejak lama terhadap Indonesia.
“Intervensi IMF terhadap Indonesia sebenarnya bukan kali ini saja terjadi. Jika kita membuka buku sejarah, maka bukan kali ini saja IMF melakukan hal tersebut. Sejak kemerdekaan, IMF beberapa kali ikut campur urusan Indonesia dan terkadang menimbulkan konflik dan jejak berdarah,” tambahnya.






