Partisipan yang mayoritas merupakan pemilih pemula dan Gen Z yang baru berusia 17 tahun tampak sangat antusias terlibat dalam diskusi tersebut.
Alif menjelaskan bahwa tujuan dari diskusi ini adalah mengajak pemilih pemula dan generasi muda agar mereka dapat memberikan suara mereka untuk menentukan pemimpin di masa depan.
“Disini kami mengajak, bahwa Gen Z dan anak mudah mempunyai suara dan bisa berpartisipasi dalam memberikan hak pilihnya,” ucapnya.
Alif berharap bahwa melalui diskusi ini, pemilih pemula dan Generasi Z yang hadir dapat lebih memahami pentingnya peran mereka dalam proses demokrasi.
“Semoga mereka dapat memberikan hak pilihnya pada 2024 mendatang, dan ikut berpatisipasi pada pada Pemilu,” tambahnya.