Orasi Kebangsaan Neng Siti Julaiha (Foto: Ruangbicara).
“Syubbanul yaum rijalul ghad yang bermakna bahwa pemuda hari ini adalah pemimpin di esok hari,” ujarnya.
“Para guru di pesantren, para pembisnis/pengusaha, para penggerak sosial, para
seniman, para atlit, para pejabat baik eksekutif maupun legislatif, Agar bisa
menyebarkan dan berdakwah dengan nilai nilai Islam ke berbagai sektor,” tambah NJ.
Selain itu, NJ mengatakan jihad santri bukan tentang konflik bersenjata, tetapi lebih pada perjuangan untuk memajukan bangsa melalui pendidikan dan pengabdian kepada agama serta masyarakat.
“Santri adalah agen perubahan yang menjalani jihad (perjuangan) untuk meningkatkan kualitas hidup
mereka dan masyarakat. Jihad santri bukanlah jihad dalam arti konflik bersenjata, tetapi jihad dalam arti berjuang untuk memajukan bangsa ini melalui pendidikan dan pengabdian kepada agama dan masyarakat,” tukasnya.
Tak hanya itu, Neng Siti Julaiha menegaskan komitmen PPP sebagai wakil para santri, kiyai, dan umat muslim dalam upaya memajukan sektor pendidikan dan pembangunan nasional melalui inisiasi UU Pesantren Nomor 18 Tahun 2019.
“Bahkan dengan adanya peringatan Hari Santri Nasional pun tidak lepas dari peran para santri yang memperjuangkannya di parlemen, Partai Persatuan Pembangunan salah satu partai yang menginisasi nya, karna PPP Partainya para santri, partainya para kiyai, partainya para umat muslim,” tegas dia.
Ribuan masyarakat Muncang dan sekitarnya antusias dengarkan Orasi Neng Siti Julaiha (Foto: Ruangbicara).
Terakhir, dalam orasi kebangsaannya ia berharap keterlibatan kaum Santri ini dalam politik bisa mewujudkan Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur.
“Semoga apa yang kita cita citakan Bersama bisa tercapai, menjadi Negara yang Sejahtera, Adil dan Makmur. Izzul Islam wal Muslimiin, Baldatun Thoyyibatun, wa Rabbun ghofur Amiin,” tutup NJ.
Sebagai informasi, Santri Zilenial Fest 2023 diselenggarakan oleh Forum Santri Zilenial (FORSAZ) dan Ruang Bicara sebagai promotor serta dihadiri oleh ribuan masyarakat Muncang dan sekitarnya serta para tokoh ulama, masyarakat, pemuda dan lainnya yang dimulai pada pukul 10.00 hingga 17.00 WIB Selasa, (28/11/2023).