RUANGBICARA.co.id, Jakarta – Harga cabai kembali menjadi perhatian masyarakat menjelang pertengahan Desember 2025. Sejumlah komoditas hortikultura tercatat mengalami kenaikan harga di berbagai wilayah Indonesia, memicu kekhawatiran konsumen dan pelaku usaha kuliner yang bergantung pada pasokan cabai sebagai bahan utama.
Berdasarkan data Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok (SP2KP) Kementerian Perdagangan per 10 Desember 2025, beberapa jenis cabai menunjukkan tren kenaikan. Cabai rawit merah tercatat naik 0,27% menjadi Rp74.100 per kilogram. Cabai merah keriting naik 1,03% menjadi Rp59.100 per kilogram, sementara cabai merah besar naik 0,34% ke level Rp58.400 per kilogram.
BACA JUGA:Â Harga Pangan Hari Ini di Jakarta: Cabai Rawit, Minyak Goreng, Bawang Merah hingga Beras Ada yang Naik Segini
Tak hanya cabai, komoditas pangan lain juga mengalami pergerakan harga. Bawang merah naik 0,79% menjadi Rp51.000 per kilogram, daging ayam ras naik 0,24% menjadi Rp41.200 per kilogram, serta telur ayam ras naik 0,6% menjadi Rp33.400 per kilogram. Sementara itu, sejumlah bahan pokok relatif stabil seperti bawang putih honan, minyak goreng, gula pasir, beras, hingga tepung terigu.
Secara nasional, harga cabai rawit merah di sejumlah daerah bahkan dilaporkan menembus kisaran Rp66.691 per kilogram. Perbedaan harga antardaerah dipengaruhi oleh kondisi pasokan lokal, jarak distribusi, serta karakteristik pasar setempat.
Faktor utama yang mendorong kenaikan harga cabai adalah cuaca ekstrem dan curah hujan tinggi di sejumlah daerah sentra produksi. Kondisi ini menyebabkan panen tertunda, kualitas cabai menurun, dan distribusi mengalami hambatan. Selain itu, produksi yang tidak stabil akibat serangan hama di beberapa wilayah turut menekan pasokan.
Lonjakan permintaan menjelang Natal dan Tahun Baru juga memperbesar tekanan harga. Aktivitas rumah tangga dan industri kuliner yang meningkat membuat kebutuhan cabai melonjak, sementara pasokan belum sepenuhnya pulih.
Kenaikan ini berdampak langsung pada pengeluaran rumah tangga dan biaya produksi pedagang makanan. Banyak pelaku usaha kuliner mengeluhkan kenaikan biaya bahan baku karena cabai merupakan kebutuhan harian. Masyarakat diimbau lebih cermat mengatur belanja dengan membeli cabai secukupnya dan memantau harga di pasar tradisional.
Ke depan, harga cabai diperkirakan berpotensi melandai apabila distribusi mulai membaik dan cuaca lebih stabil. Namun, jika curah hujan masih tinggi di wilayah sentra produksi seperti Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan, harga diperkirakan masih bertahan di level tinggi dalam beberapa hari ke depan.












