Namun, meskipun saat ini rupiah menguat, ada risiko pelemahan kembali jika harga barang kebutuhan meningkat tanpa diimbangi dengan kenaikan gaji. Pelemahan nilai tukar rupiah juga memengaruhi strategi investasi masyarakat, karena beberapa instrumen investasi bergantung pada kurs rupiah.
Penyebab Melemahnya Rupiah
Terdapat beberapa faktor yang memicu pelemahan rupiah. Pertama, peningkatan ekonomi Amerika Serikat setelah krisis 2008. Kebijakan tapering off, yakni pengetatan likuiditas melalui kenaikan suku bunga, membuat nilai dolar menguat dan mengurangi ketersediaannya di pasar global.
Selanjutnya, penurunan harga komoditas ekspor selama tiga tahun terakhir berdampak buruk pada neraca perdagangan Indonesia yang bergantung pada ekspor komoditas. Terakhir, tingginya impor, terutama BBM, menyebabkan peningkatan permintaan dolar yang memperlemah rupiah.
Gaya Hidup yang Perlu Dihindari Agar Rupiah Tetap Kuat
Sebagai masyarakat Indonesia, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk membantu menjaga kestabilan rupiah. Berikut tujuh langkah yang dapat diterapkan:
1. Membeli Produk Dalam Negeri dan Menghindari Produk Impor
Langkah paling sederhana adalah dengan lebih memilih produk lokal daripada produk impor. Banyak produk lokal yang kualitasnya tidak kalah dari produk luar negeri dan dengan membeli produk lokal, kita membantu memperkuat rupiah.
2. Tidak Menimbun Dolar dan Menukarkannya dengan Rupiah
Menukarkan simpanan dolar menjadi rupiah juga menjadi langkah penting. Hal ini dapat mengurangi tekanan pada nilai tukar rupiah, sehingga mata uang ini bisa kembali stabil.
3. Berwirausaha dengan Orientasi Ekspor
Nilai tukar rupiah yang melemah justru menjadi peluang bagi pelaku usaha yang menargetkan pasar internasional. Produk ekspor Indonesia menjadi lebih kompetitif secara harga, sehingga bisnis berorientasi ekspor dapat membantu mengumpulkan devisa.
4. Berwisata di Dalam Negeri
Menahan diri untuk tidak berwisata ke luar negeri dan memilih destinasi wisata dalam negeri adalah cara lain yang bisa membantu pemerintah dalam meningkatkan penerimaan devisa.
5. Menggunakan Transportasi Publik
Dengan menggunakan transportasi publik, kita dapat mengurangi konsumsi BBM yang diimpor, sehingga cadangan devisa negara dapat lebih terjaga.
6. Berinvestasi di Dalam Negeri
Meskipun kurs rupiah melemah, bukan berarti semua investasi menjadi tidak menarik. Investasi dalam instrumen seperti Surat Utang Negara (SUN) tetap menguntungkan dan bisa membantu pemerintah.
7. Tidak Memanfaatkan Lemahnya Rupiah
Mengambil keuntungan dari pelemahan rupiah dengan menukarkan mata uang ke dolar hanya akan memperburuk situasi. Maka dari itu, diperlukan kesadaran nasionalisme untuk mendukung stabilitas ekonomi.
BACA JUGA:Â Menjaga Alam, Menjaga Ekonomi: Kisah Sukses Dr. Nugroho dalam Membangun Keseimbangan
Dengan menerapkan langkah-langkah di atas, masyarakat bisa ikut serta dalam mendukung stabilitas rupiah dan memperkuat perekonomian nasional.