RUANGBICARA.co.id – Pada 19 Januari 2025, umat Katolik seluruh dunia kembali merenungkan kebenaran dan kemuliaan Allah melalui bacaan-bacaan liturgi yang penuh makna.
Bacaan pertama, yang diambil dari Kitab Yesaya, menggambarkan bagaimana Allah menginginkan kebenaran dan keselamatan untuk umat-Nya. Oleh karenanya, Sion tidak dapat berdiam diri dan Yerusalem terus bersinar dengan kehadiran kemuliaan Allah.
Bacaan Pertama: Kitab Yesaya
Pertama-tama, kitab Yesaya berbicara tentang pentingnya kebenaran yang bersinar seperti cahaya, dan kemuliaan yang menyala seperti suluh. Sehingga, bangsa-bangsa akan melihat kebenaran itu, dan raja-raja akan melihat kemuliaan Tuhan.
BACA JUGA:Â Menyelami Makna Doa Rosario: Peristiwa Gembira yang Menginspirasi Iman
Kemudian, dikisahkan bagaimana Allah akan menjadikan Sion sebagai mahkota keagungan dan serban kerajaan di tangan-Nya.
Sementara, Tuhan sendiri yang akan memberikan nama baru kepada umat-Nya yang menunjukkan keharmonisan hubungan yang erat dengan-Nya.
Oleh karena Sion aku tidak dapat berdiam diri, dan oleh karena Yerusalem aku tidak akan tinggal tenang, sampai kebenarannya bersinar seperti cahaya dan keselamatannya menyala seperti suluh. Maka bangsa-bangsa akan melihat kebenaranmu, dan semua raja akan melihat kemuliaanmu, dan orang akan menyebut engkau dengan nama baru yang akan ditentukan oleh TUHAN sendiri.
Engkau akan menjadi mahkota keagungan di tangan TUHAN dan serban kerajaan di tangan Allahmu. Engkau tidak akan disebut lagi “yang ditinggalkan suami”, dan negerimu tidak akan disebut lagi “yang sunyi”, tetapi engkau akan dinamai “yang berkenan kepada-Ku” dan negerimu “yang bersuami”, sebab TUHAN telah berkenan kepadamu, dan negerimu akan bersuami.
Sebab seperti seorang muda belia menjadi suami seorang anak dara, demikianlah Dia yang membangun engkau akan menjadi suamimu, dan seperti girang hatinya seorang mempelai melihat pengantin perempuan, demikianlah Allahmu akan girang hati atasmu.
Demikianlah Sabda Tuhan.
Syukur kepada Allah.
Bacaan Kedua: Surat Pertama Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus
Selanjutnya, dalam Surat Paulus kepada jemaat di Korintus, Rasul Paulus mengingatkan akan berbagai karunia dan pelayanan yang diterima umat melalui Roh Kudus.
Meskipun banyak karunia yang diberikan, semuanya berasal dari satu Roh yang sama. Paulus mengingatkan bahwa karunia-karunia ini diberikan demi kepentingan bersama, dengan Allah yang mengerjakan semuanya dalam diri setiap orang sesuai dengan kehendak-Nya.
Saudara-saudari, ada rupa-rupa karunia, tetapi satu Roh. Dan ada rupa-rupa pelayanan, tetapi satu Tuhan. Dan ada berbagai-bagai perbuatan ajaib, tetapi Allah adalah satu yang mengerjakan semuanya dalam semua orang. Tetapi kepada tiap-tiap orang dikaruniakan pernyataan Roh untuk kepentingan bersama.
Sebab kepada yang seorang Roh memberikan karunia untuk berkata-kata dengan hikmat, dan kepada yang lain Roh yang sama memberikan karunia pengetahuan. Kepada yang seorang Roh yang sama memberikan iman, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk menyembuhkan. Kepada yang seorang Roh memberikan kuasa untuk mengadakan mukjizat, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk bernubuat, dan kepada yang lain lagi Ia memberikan karunia untuk membedakan bermacam-macam roh.