Jakarta – Dunia kembali berduka. Paus Fransiskus, pemimpin tertinggi umat Katolik, wafat pada Senin pagi, 21 April 2025 di Vatikan. Ia meninggal di usia 88 tahun setelah berjuang melawan pneumonia dan bronkitis kronis.
Sebelumnya, Paus Fransiskus sempat menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Gemelli, Roma, sejak 14 April 2025. Setelah menjalani masa perawatan selama 38 hari, beliau kembali ke kediaman di Casa Santa Marta untuk melanjutkan pemulihan.
Namun, pada Minggu, 20 April, sehari sebelum wafat, beliau masih menyapa ribuan umat dalam perayaan Paskah di Lapangan Santo Petrus. Sayangnya, kondisinya terlihat sangat lemah.
BACA JUGA:Â Apa Itu Pneumonia? Penyakit yang Bikin Paus Fransiskus Kritis Hingga Saat Ini
Setelah kabar duka itu diumumkan oleh Kardinal Kevin Fer Carmelenggo, ribuan umat Katolik dari seluruh dunia berkumpul di Vatikan. Mereka memberikan penghormatan terakhir, memenuhi Basilika Santo Petrus dalam suasana haru dan duka mendalam.
Menariknya, Paus Fransiskus memiliki hubungan yang dekat dengan Indonesia. Ia melakukan kunjungan kerasulan ke Tanah Air pada 3–6 September 2024 sebagai bagian dari tur Asia Pasifik. Ini menjadi kunjungan ketiga seorang Paus ke Indonesia setelah Paus Paulus VI (1970) dan Paus Yohanes Paulus II (1989).
Dalam kunjungan tersebut, Paus Fransiskus menyempatkan diri mengunjungi Masjid Istiqlal di Jakarta dan bertemu dengan Imam Besar Prof. Dr. KH. Nazaruddin Umar, yang kini menjabat sebagai Menteri Agama. Pertemuan ini menjadi simbol kuat kerukunan antarumat beragama di Indonesia.
Selain itu, Paus Fransiskus juga menggelar misa besar di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta. Ribuan umat Katolik dari berbagai daerah hadir dalam momen yang sarat makna spiritual dan menjadi penguatan iman bagi banyak orang.