RSA Surati Prabowo, Tagih Anggaran Keselamatan yang Dipotong

Jakarta – Road Safety Association (RSA) kembali mengirim surat terbuka kepada Presiden Prabowo Subianto. Surat ini menagih janji pengembalian anggaran keselamatan jalan yang dipotong dari APBN.

Surat tersebut disampaikan langsung oleh Rio Octaviano, Badan Kehormatan RSA yang aktif mengawal isu keselamatan lalu lintas dan angkutan jalan (LLAJ) di Indonesia.

Rio menyoroti kondisi darurat keselamatan jalan di Indonesia yang makin mengkhawatirkan. Ia menyebut data bahwa setiap satu jam, tiga orang meninggal karena kecelakaan lalu lintas. Namun, masalah ini belum menjadi prioritas serius di pemerintahan Presiden Prabowo.

BACA JUGA: Masa Gara-gara PM China CFD Ditiadakan, Padahal Jakarta Butuh Udara Bersih Minimal Seminggu Sekali

“Kalau Bapak tidak percaya, Bapak bisa panggil Kapolri dan minta data lima tahun terakhir korban meninggal akibat kecelakaan lalu lintas,” tegas Rio dalam suratnya, dikutip Minggu (25/5/2025).

RSA kecewa karena surat-surat resmi yang dikirim ke Presiden dan Wakil Presiden sering tidak mendapat respons. Meski begitu, Rio tetap berharap dari pidato Presiden yang memberi harapan agar keselamatan jalan diperhatikan.

Pemerintah Absen

RSA baru saja mengikuti 4th Ministerial Conference on Road Safety di Marrakech, Maroko, pada 19–20 Februari 2025. Namun, sayangnya tidak ada perwakilan pemerintah Indonesia yang hadir. Rio menjelaskan absennya pemerintah karena ada pemangkasan anggaran keselamatan jalan sesuai instruksi Presiden.

Meski tanpa dukungan pemerintah, RSA aktif di konferensi dan membawa pulang Marrakech Declaration, berisi rekomendasi praktik keselamatan jalan terbaik dari berbagai negara.

Rio menagih janji Prabowo untuk mengembalikan anggaran yang dipotong. Dana itu penting agar program keselamatan jalan bisa berjalan maksimal dan menyelamatkan lebih banyak nyawa.

“Indonesia punya target dalam Perpres No. 1 Tahun 2022 yang mencantumkan Sweden Declaration hasil pertemuan di Swedia tahun 2020. Semoga surat ini sampai ke Presiden,” pungkas Rio.

Surat terbuka untuk Presiden

KAMI MENAGIH UANG HASIL PEMOTONGAN ANGGARAN BELANJA NEGARA

Dengan Hormat,

Pak Presiden, surat-surat kami kepada Bapak dan Wakil Presiden melalui jalur formal seringkali kandas, kami sebagai bagian dari rakyat, tidak bisa berkomunikasi dengan bapak. Pidato Bapak Presiden seringkali memukau kami, dengan semangat Bapak sering menegaskan bahwa Bapak dan Kabinet Bapak bekerja hanya untuk Rakyat, kami sangat tersentuh, dan menaruh banyak harapan. Walau masih banyak pertanyaan kami, mengapa hilang nyawa akibat Kecelakaan Lalu Lintas tidak tertangkap radar politik Bapak.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *