Namun, yang membedakan Nabi Idris dari nabi-nabi lainnya adalah caranya dalam berpuasa. Nabi Idris AS menjalankan puasa setiap hari sepanjang masa. Setiap kali selesai berbuka puasa, beliau melanjutkan dengan ibadah salat sepanjang malam hingga matahari terbit.
Setelah matahari terbit, beliau kembali memulai puasanya. Hal ini menunjukkan betapa konsistennya Nabi Idris dalam menjalankan ibadah, baik puasa maupun salat.
Di sisi lain, setiap nabi memiliki cara puasa yang unik. Misalnya, Nabi Nuh AS menjalankan puasa tiga hari setiap bulan sepanjang tahun. Kemudian, Nabi Musa AS berpuasa selama 40 hari saat berada di Lembah Suci Tuwa dalam pertemuannya dengan Allah.
Nabi Daud AS berpuasa secara bergantian, satu hari berpuasa dan satu hari tidak. Kebiasaan ini bahkan masih dilakukan oleh sebagian kaum Muslim hingga kini. Selain itu, Nabi Isa AS dikenal dengan puasanya selama 50 hari sepanjang tahun.
Sementara itu, Nabi Muhammad SAW mensyariatkan puasa wajib di bulan Ramadan yang dilaksanakan selama sebulan penuh.
BACA JUGA:Â Pentingnya Puasa Nazar dalam Islam: Begini Makna dan Tata Caranya
Jelaslah, meskipun puasa memiliki berbagai bentuk dan durasi, intinya tetap sama: mendekatkan diri kepada Allah dan menjalankan perintah-Nya dengan penuh ketakwaan.