Salah satu kisah menakjubkan adalah partisipasinya dalam pertempuran 10 November 1945 di Surabaya.
Kiai Amin, bersama ulama lain di Cirebon, turut mengirim laskar ke Surabaya dan bahkan berusaha mendanai biaya perjalanan mereka.
Bagi warga Nahdliyin, Kiai Amin dikenal sebagai sosok legendaris. Kisah luar biasa lainnya adalah ketika ia terlibat dalam perang di Surabaya.
Meskipun dilempari bom sebanyak 8 kali, ia dikabarkan tidak terluka atau mati. Inilah salah satu bukti karomah yang dianugerahkan Allah pada Kiai Amin, yang dianggap sebagai Kiai paling sakti di Tanah Jawa.
4. Kiai Hamid Pasuruan
Kiai Hamid, seorang tokoh ulama dari Pasuruan, adalah salah satu yang dikenal sebagai Kiai paling sakti di Tanah Jawa. Karomah dan kekuatan luar biasa yang dimilikinya diyakini sebagai anugerah langsung dari Allah SWT.
Pada masa Pemerintahan Orde Baru, Kiai Hamid pernah diundang untuk bergabung dengan partai pemerintah. Beliau menjamu dengan ramah tamu dari kalangan birokrat yang datang untuk mengajaknya.
Namun, ketika surat persetujuan untuk bergabung dengan partai pemerintah disodorkan bersama pulpen, terjadi sesuatu yang luar biasa. Pulpen tersebut tidak mengeluarkan tinta sama sekali, seperti macet.
Upaya untuk mengganti pulpen dengan yang lain juga tidak mengubah situasi tersebut; tinta tetap tidak keluar.
Kejadian ini dianggap sebagai tanda bahwa Kiai Hamid sebenarnya tidak setuju dengan keputusan untuk terlibat dalam politik partai, mengingat posisinya sebagai seorang Kiai Panutan yang sangat dihormati.
Kejadian ini mencerminkan keteguhan hati dan prinsip Kiai Hamid dalam menjalani perannya sebagai seorang ulama dan pemimpin masyarakat.
5. Kiai Abdurrahman Wahid (Gus Dur)
Abdurrahman Wahid, atau lebih dikenal sebagai Gus Dur, merupakan salah satu kiai paling sakti di Tanah Jawa. Ia pernah menjabat sebagai Presiden ke-4 Indonesia. Namun, yang membuatnya luar biasa adalah fakta bahwa penglihatannya tidak normal.
Gus Dur adalah seorang Kiai NU yang terkenal hingga ke luar negeri. Sebagai salah satu kiai paling sakti di Jawa, Gus Dur dianggap memiliki karomah, atau kemampuan luar biasa.
Salah satu cerita menarik adalah yang diceritakan oleh Khoirul, sopir pribadi Gus Dur.
Suatu ketika, Khoirul sedang mengantar Gus Dur dan rombongan lainnya di Majenang, Cilacap, dengan dua mobil.
Saat itu, sudah pukul 12 siang, dan Gus Dur harus sampai di rumah untuk bertemu tamu pada pukul 13.00.
Khoirul memutuskan untuk bergegas pulang, meskipun merasa ragu apakah bisa sampai di Ciganjur, tempat tinggal Gus Dur, tepat waktu.
Perjalanan ke Jakarta memerlukan waktu yang cukup lama, terutama karena harus melewati kawasan Puncak yang jalannya sempit, berkelok-kelok, dan berbukit. Apalagi, saat itu belum ada Tol Cipularang.
Tetapi Khoirul tetap mengendarai mobil secepat yang ia bisa. Mobil rombongan lainnya tampaknya sudah tertinggal jauh.
Akhirnya, mobil yang ditumpangi Gus Dur tiba di rumah, dan Khoirul merasa lega karena berhasil sampai dengan selamat. Ia melihat jam tangannya, yang menunjukkan pukul 13.12.
Dalam waktu singkat, mereka berhasil menempuh perjalanan dari Jakarta ke Cilacap.
Namun, rombongan mobil di belakang baru sampai di Ciganjur pada pukul 16.30, hampir empat jam lebih lama dari perjalanan Khoirul.
Ini adalah salah satu cerita menakjubkan yang menggambarkan karomah Gus Dur.
Gus Dur diakui sebagai seorang wali bagi kalangan NU dan dihormati sebagai kiai paling sakti di Tanah Jawa. Wallahu A’lam
1 komentar