Uji Coba Data
Sebagai langkah awal, Kementerian Sosial telah melakukan uji coba penerapan data tunggal untuk penyaluran bansos triwulan kedua tahun ini. Dari proses itu, ditemukan lebih dari 1,9 juta penerima tidak sesuai kriteria (inclusion error). Selain itu, ada juga warga yang seharusnya menerima bantuan tetapi belum terdaftar (exclusion error).
“Keinginan kita adalah memastikan bahwa bantuan benar-benar tepat sasaran, dan itu sudah mulai kita laksanakan,” jelasnya.
Selain memperbaiki data, pemerintah juga menyalurkan tambahan bantuan untuk keluarga penerima manfaat (KPM). Tambahan tersebut berupa beras sebanyak 10 kilogram untuk masing-masing dari 18,3 juta KPM, dengan total nilai bantuan mencapai lebih dari Rp11 triliun.
BACA JUGA: 5 Olahraga Ekstrem yang Makin Populer di Tahun 2025, Cocok untuk Pencinta Tantangan
“Ada dua hal penting di sini. Pertama adalah perbaikan data keluarga penerima manfaat, dan kedua adalah penambahan bantuan. Ini adalah bentuk perhatian Bapak Presiden kepada kelompok penerima manfaat, khususnya mereka yang berada di desil 1, miskin, dan miskin ekstrem,” pungkas Saifullah.