Tak hanya itu, ia juga bertekad untuk kader IPNU dan IPPNU harus menciptakan inovasi-inovasi dan bisa memfasilitasi kaula muda Gen Z yang baginya menginginkan langkah instan dalam mengejar sesuatu.
“Untuk menciptakan kader yang terus berinovasi, kami juga ada program Kadal yaitu Kaderisasi, Akselerasi, Digitalisasi dan Literasi serta akan buat platform digital, insyaallah akan dilaunching pada bulan Juli,” ungkap dia.
Selain itu, dalam menghadapi era digitalisasi, IPNU-IPPNU Banten juga perlu beradaptasi dengan teknologi informasi yang berkembang pesat.
“Kader IPNU dan IPPNU jangan sampe gagap teknologi, ini bagian dari IPNU Futuristik,” tegas Rizieq.
Dengan memanfaatkan platform digital dan media sosial, mereka berupaya untuk meningkatkan keterlibatan anggota serta memperluas jangkauan dakwah dan kegiatan sosial.
“Ya kami dari setiap tingkatan IPNU-IPPNU di masing-masing cabang ditekankan aktif menggunakan media sosial untuk membagikan konten dakwah dan kegiatan positif dari IPNU ini,” lanjutnya.
Namun, tantangan terbesar yang dihadapi oleh IPNU-IPPNU Banten adalah menjaga nilai-nilai keagamaan dan kebhinekaan dalam situasi yang serba cepat berubah.
“Di tengah arus globalisasi dan modernisasi, saya dan para kader IPNU berkomitmen untuk memperkuat identitas Islam yang toleran dan inklusif, serta menjaga persatuan dan kesatuan umat,” tegasnya.
BACA JUGA:Â Pengembangan Kader Jadi Fokus PC IPNU Kab. Serang
Dengan kesadaran akan tantangan tersebut, IPNU-IPPNU Banten optimis dapat menghadapi masa depan dengan baik.
“Melalui kerja keras, kolaborasi yang solid, dan komitmen yang teguh, saya yakin IPNU dan IPPNU dapat menjadi agen perubahan positif bagi masyarakat Banten dan Indonesia pada umumnya,” pungkasnya.






