Jakarta – Keterbatasan fisik bukanlah penghalang bagi Iing, yang akrab disapa Abo Racing, untuk meraih impiannya.
Dengan semangat pantang menyerah, ia membangun bengkel motor di kampung halamannya, tepatnya kampung Guha, Desa Ciminyak, Muncang, Kabupaten Lebak – Banten sejak 2010.
Tanpa pendidikan formal yang tinggi, hanya bermodal kelulusan sekolah dasar dan belajar secara otodidak, ia berhasil mewujudkan cita-citanya.
Abo berbagi kisah perjuangannya saat berkunjung ke kantor Ruang Bicara di Grha MP, Kemanggisan, Jakarta Barat. Sejak kecil, ia telah bercita-cita menjadi mekanik. Inspirasi ini muncul saat ia menempuh pendidikan di pesantren.
BACA JUGA: Kisah Tragis Abi Kusno Nachran: Jurnalis Pemberani yang Menantang Teror
Awalnya disuatu malam, ia menolong seorang pengendara motor yang mengalami rantai putus hanya dengan peralatan sederhana.
“Sejak di pesantren, cita-cita saya Alhamdulillah Allah kabulkan dengan menjadi tukang bengkel. Ada seorang pengendara yang rantainya putus malam-malam, saya betulkan hanya dengan tang, palu, dan kunci seadanya. Setelah selesai, dia berterima kasih, tapi saya melakukannya dengan ikhlas,” kenang Abo kepada tim redaksi Ruang Bicara, Jumat (7/2/2025).
Bukan Perkara Mudah
Membangun bengkel bukan perkara mudah. Abo menghadapi keterbatasan modal dan alat. Berawal dari menambal ban dengan peralatan sederhana, ia kemudian berhasil mengumpulkan uang sedikit demi sedikit. Orang tuanya turut memberikan dorongan moral dan membantu sebisa mungkin.
“Saya beli tambal ban bekas seharga Rp30.000. Dari situ, saya mulai menabung hingga bisa membeli kompresor bekas yang awalnya rusak. Saya perbaiki sendiri dan mulai mengembangkan usaha,” ungkapnya.
Dengan tekad kuat, ia terus mengumpulkan modal hingga memiliki peralatan yang lebih lengkap. Dari modal awal Rp4.000.000, ia mampu mengembangkan bisnisnya hingga memiliki bengkel yang lebih layak.
